bagaikan sungai yang tak punya malu
mengalir meskipun terancam surut, lalu
kakimu melangkah kerumahku
setengah melirik, mencoba rayu
apa yang kau inginkan,
dari senyumku ya tuan?
gemar skali kau lukiskan bintang untukku,
sungguh lihai tanganmu menata kembali hati yang hampir mati,
kan ku letakkan hangat, ditengah
dekap kita
jangan biarkanku pulang
kerumah yang bukan engkau.
bicarakan tentang seisi dunia
perlahan mendekat, bisikan cinta
membuatku terlena
kedalam pesona sukma yang begitu indah
apa yang kau inginkan,
dari senyumku ya tuan?
gemar skali kau lukiskan bintang untukku,
sungguh lihai tanganmu menata kembali hati yang hampir mati
kan ku letakkan hangat, ditengah dekap kita
jangan biarkanku pulang
kerumah yang bukan engkau.
jika mampu ku menjelajahi langit
kan ku petik pelangi tuk warnai harimu
jangan khawatir masih ada aku
jangan khawatir masih ada aku.
gemas skali kau lukiskan bintang untukku,
sungguh lihai tanganmu menata kembali hati
ku letakkan hangat, ditengah dekap kita
kan aku persilahkan, kau menetap disini.
raissa anggiani
0 Komentar